Sekilas Kelahiran Bank Syariah di Indonesia

Kelahiran Bank Syariah di Indonesia

Kajian dan diskusi tentang Ekonomi dan Keuangan Islam mulai mewacana pada dasa warsa 1980-an. Dawam Rahardjo, M. Saefuddin dan Amin Aziz adalah beberapa nama yang terlibat dalam kajian tersebut. Beberapa nama lembaga keuangan mikro seperti Baitut Tamwil – Salman ITB dan Koperasi Ridho Gusti sempat mencuat sebagai kritalisasi gagasan keuangaan Islam di era tersebut.Namun lembaga keuangan di atas tidak berumur panjang
karena tidak didukung oleh sdm yang memadai dan lebih tampak sebagai uji coba ( trial and error).Secara historis, keinginan untuk mendirikan bank Syairah mula-mula
berasal dari umat Islam, baik dari pakar dan kaum intelektualnya maupun
ulamanya yang tergabung dalam MUI.Dari fase pengembangan wacana hingga berakhir dengan pendirian secara konkret, arus pendukung utama adalah MUI dan keum intelektual Muslim.
Pada fase tersebut, tidak terlihat peran dan dorongan dari pihak pemerintah baik
dari Bank Indonesia maupun Departemen Keuangan sebagai institusi resmi.Ketika BMI telah resmi berdiri pada tahun 1991 dan beroperasi hingga tahun 1998, BI belum memiliki unit kerja yang secara khusus mengatur dan mengawasi operasional perbankan Islam tersebutBMI berdiri dan beroperasi berdasarkan konsep bank bagi hasil, bukan bank Syariah.Pada tanggal 18 -20 Agustus 1990 Majelis Ulama Indonesia(MUI) menyelenggarakan Lokakarya tentang Bunga Bank danPerbankan di Cisarua, Bogor.Hasil lokakarya tersebut dibahas secara lebih mendalam dalamMunas MUI ke IV yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya di Jakarta tanggal 22- 25 Agustus 1990.Munas tersebut mengamanatkan dibentuknya Kelompok Kerjauntuk mendirikan bank Islam di Indonesia.Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut, maka lahirlah Bank Muamalat Indonesia yang akte pendiriannyaditandatangani pada tanggal 1 November 1991. Pada waktuitu MUI memiliki saham 25%.
READ MORE - Sekilas Kelahiran Bank Syariah di Indonesia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS